Dialog Seorang Ustad Dengan Santrinya
Seorang
santri mohon pamit ketika akan meninggalkan pesantrennya. Sebelum berangkat dia
diuji oleh sang Ustad dan terjadilah dialog berikut;
--------------
‘Tahukah
engkau apakah engkau nanti akan masuk surga Allah atau tidak?’
‘Saya
berharap bahwa saya akan masuk surga, saya berusaha agar saya dimasukkan Allah
kedalam surga-Nya. Namun hanya Allah saja Yang Maha Tahu, apakah saya akan
dimasukkan-Nya kemana.’
‘Tahukah
kamu siapa saja yang akan masuk surga.’
‘Orang-orang yang Allah ridha kepada mereka. Ridha kepada amalan-amalan mereka. Orang-orang yang
Allah berkenan dengan amalan-amalan dan ibadah mereka yang mereka lakukan
semata-mata hanya karena Allah.’
‘Tahukah
kamu siapa saja yang akan dimasukkan Allah kedalam neraka?’
‘Orang-orang yang Allah murka kepada mereka
disebabkan mereka ingkar. Disebabkan
mereka kufur terhadap nikmat-nikmat Allah. Disebabkan mereka mempersekutukan
Allah dengan yang lain-lain. Itu menurut keterangan Allah dalam al Quran. ‘Sesungguhnya Allah tiada akan mengampuni
dosa jika Dia dipersekutukan dengan yang lain dan Dia mengampuni dosa yang
kurang dari syirik itu bagi siapa ya yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa
mempersekutukan Allah maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa besar.’ (An
Nisaa’ 48).
‘Apakah
Firaun akan dimasukkan Allah kedalam surga Allah kalau begitu?’
‘Dari
ketentuan-ketentuan yang disampaikan Allah dalam al Quran, Firaun tidak akan
masuk kedalam surga Allah. Dia mati dalam kemusyrikannya.’
‘Apakah
Suharto akan dimasukkan Allah kedalam surganya?’
‘Allah
Yang Maha Tahu. Suharto masih hidup. Masih terbuka kemungkinan baginya untuk
bertobat. Dan kalau tobatnya diterima Allah, tentu Allah akan memasukkannya ke
dalam surga-Nya.’
‘Apakah
Inul akan masuk neraka?’
‘Allah saja Yang Maha Tahu. Kalau Allah ijinkan dia untuk bertobat, dan tobatnya
diterima Allah. Allah Yang Maha Menentukan kemana hamba-Nya akan
dimasukkanNya.’
‘Apakah
Bunda Theresa akan masuk neraka?’
‘Maaf
Ustad, apakah bunda Theresa menyekutukan Allah dengan yang lain?’
‘Bunda
Theresa dengan Ordo Cinta Kasih nya sudah sangat banyak jasanya kepada umat
manusia (segelintir). Apakah dia tidak boleh masuk surga?’
‘Maaf
Ustad apakah bunda Theresa menyekutukan Allah dengan tuhan selain Allah?’
‘Bunda Theresa itu manusia
sangat baik. Kalau sampai dia tidak
dimasukkan ke dalam surga, maka banyak orang yang akan protes. Nah, apakah dia
tidak akan dimasukkan kedalam surga?’
‘Begini
Ustad. Kalau bunda Theresa itu menyekutukan Allah dengan anak Allah
(astaghfirullahil’azhiim), kalau bunda Theresa itu menganggap Tuhan juga
malaikat Jibril yang disebut oleh sementara orang roh kudus
(astaghfirullahil’azhiim), maka menurut ayat Allah diatas tadi, Allah tidak
akan mengampuni dosanya. Dan sesudah itu kemana akan dimasukkan Allah, Allah
semata Yang Maha Berkuasa. Dan Allah sudah menyampaikan ayat-ayat-Nya dengan
sangat jelas.’
‘Tapi
banyak orang yang akan protes. Apakah….apakah…..apakah…..’
‘Apakah
apa Ustad?’
‘Apakah
Allah akan tega mengabaikan ... kalau saja malaikat-malaikat-Nya …….(astaghfirullahil’azhiim),’
‘Bukankah
Ustad yang telah menunjukkan bahwa, ‘Malaikat
penjaga neraka itu keras dan kasar dan tidak mendurhakai Allah terhadap yang
diperintahkan Nya kepada mereka dan
mereka selalu melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.’ (At Tahrim 6).’
‘Tapi…Tapi
ada yang merasa….bahwa bunda Theresa deserves the right to be accommodated di
surga Allah, bagaimana menurut kamu?’
‘Bukan
saya yang memasukkan seseorang ke surga atau ke neraka Ustad. Kalau saya tidak
setuju orang lain dimasukkan kedalam neraka, lalu saya provokasi agar orang itu
(seolah-olah) dimasukkan kedalam surga, tidak ada sedikitpun hak saya tentang
itu. Nasib saya sajapun belum tentu ustad. Tapi ada orang yang punya ciri-ciri,
yang kita bisa menduga-duga kemana alamat akhirnya nanti, tapi tetap bukan kita
yang memasukkan siapa-siapapun kemana-mana.’
‘Bagaimana
pula menurut kamu orang yang merasa bahwa bunda Theresa berhak masuk surga,
berhak berdampingan dengan nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam di surga
Allah, apakah dia berhak pula masuk surga?’
‘Saya
mohon ampun kepada Allah Ustad. Tidak berani saya mengulangi yang Ustad
katakan. Saya doakan semoga orang yang menduga seperti itu ditunjuki Allah
kejalan yang benar. Kelihatan betul bahwa orang seperti itu tidak faham
sedikitpun tentang apa yang dia ucapkan. Lalu apakah dia akan masuk surga?
Dimana pula saya akan tahu Ustad. Kalau saja dia belajar lebih banyak tentang
agama Allah ini, lalu diamalkannya baik-baik, tidak direka-rekanya tanpa ilmu,
dan yang lebih utama dia mencari ridha Allah sampai Allah nanti ridha
kepadanya, tentu saja dia juga berhak masuk surga Allah menurut ketentuan yang
dijelaskan Allah.’
‘Menurut
kamu saya nanti bisa tidak masuk surga?’
‘Saya
doakan ustad. Dan sesudah itu tetap Allah yang memberikan kata akhir.’
‘Baiklah
kalau begitu. Jadi surga bukan punya kita. Yang kita bisa memasukkan siapa yang
kita suka, benar demikian?’
‘Surga
kepunyaan Allah. Dan kita ini hamba-hamba Allah. Allah menunjukkan ciri-ciri
orang yang boleh masuk kedalam surga Allah. Allah menunjukkan ciri-ciri orang
yang akan dimasukkan Allah kedalam neraka Allah.’
‘Baiklah
kalau demikian, kamu sudah lulus dari padepokan ini. Pergilah amalkan ilmu
engkau. Ajaklah manusia kepada kebaikan, menegakkan yang hak dan mencegah
kemungkaran. Senantiasalah kamu berserah diri kepada Allah Subhanahu wata’ala!’
‘Terima
kasih ustad.’
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar