Senin, 16 Januari 2012

Dari file tahun 2002 "Dialog Seorang Ustad Dengan Santrinya"


Dialog Seorang Ustad Dengan Santrinya

Seorang santri mohon pamit ketika akan meninggalkan pesantrennya. Sebelum berangkat dia diuji oleh sang Ustad dan terjadilah dialog berikut;
--------------
‘Tahukah engkau apakah engkau nanti akan masuk surga Allah atau tidak?’

‘Saya berharap bahwa saya akan masuk surga, saya berusaha agar saya dimasukkan Allah kedalam surga-Nya. Namun hanya Allah saja Yang Maha Tahu, apakah saya akan dimasukkan-Nya kemana.’

‘Tahukah kamu siapa saja yang akan masuk surga.’

‘Orang-orang yang Allah ridha kepada mereka. Ridha kepada amalan-amalan mereka. Orang-orang yang Allah berkenan dengan amalan-amalan dan ibadah mereka yang mereka lakukan semata-mata hanya karena Allah.’

‘Tahukah kamu siapa saja yang akan dimasukkan Allah kedalam neraka?’

‘Orang-orang yang Allah murka kepada mereka disebabkan mereka ingkar. Disebabkan mereka kufur terhadap nikmat-nikmat Allah. Disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan yang lain-lain. Itu menurut keterangan Allah dalam al Quran. ‘Sesungguhnya Allah tiada akan mengampuni dosa jika Dia dipersekutukan dengan yang lain dan Dia mengampuni dosa yang kurang dari syirik itu bagi siapa ya yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa mempersekutukan Allah maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa besar.’ (An Nisaa’ 48).

‘Apakah Firaun akan dimasukkan Allah kedalam surga Allah kalau begitu?’

‘Dari ketentuan-ketentuan yang disampaikan Allah dalam al Quran, Firaun tidak akan masuk kedalam surga Allah. Dia mati dalam kemusyrikannya.’

‘Apakah Suharto akan dimasukkan Allah kedalam surganya?’

‘Allah Yang Maha Tahu. Suharto masih hidup. Masih terbuka kemungkinan baginya untuk bertobat. Dan kalau tobatnya diterima Allah, tentu Allah akan memasukkannya ke dalam surga-Nya.’

‘Apakah Inul akan masuk neraka?’

‘Allah saja Yang Maha Tahu. Kalau Allah ijinkan dia untuk bertobat, dan tobatnya diterima Allah. Allah Yang Maha Menentukan kemana hamba-Nya akan dimasukkanNya.’

‘Apakah Bunda Theresa akan masuk neraka?’

‘Maaf Ustad, apakah bunda Theresa menyekutukan Allah dengan yang lain?’

‘Bunda Theresa dengan Ordo Cinta Kasih nya sudah sangat banyak jasanya kepada umat manusia (segelintir). Apakah dia tidak boleh masuk surga?’

‘Maaf Ustad apakah bunda Theresa menyekutukan Allah dengan tuhan selain Allah?’

‘Bunda Theresa itu manusia sangat baik. Kalau sampai dia tidak dimasukkan ke dalam surga, maka banyak orang yang akan protes. Nah, apakah dia tidak akan dimasukkan kedalam surga?’

‘Begini Ustad. Kalau bunda Theresa itu menyekutukan Allah dengan anak Allah (astaghfirullahil’azhiim), kalau bunda Theresa itu menganggap Tuhan juga malaikat Jibril yang disebut oleh sementara orang roh kudus (astaghfirullahil’azhiim), maka menurut ayat Allah diatas tadi, Allah tidak akan mengampuni dosanya. Dan sesudah itu kemana akan dimasukkan Allah, Allah semata Yang Maha Berkuasa. Dan Allah sudah menyampaikan ayat-ayat-Nya dengan sangat jelas.’

‘Tapi banyak orang yang akan protes. Apakah….apakah…..apakah…..’

‘Apakah apa Ustad?’

‘Apakah Allah akan tega mengabaikan ... kalau saja malaikat-malaikat-Nya …….(astaghfirullahil’azhiim),’

‘Bukankah Ustad yang telah menunjukkan bahwa, ‘Malaikat penjaga neraka itu keras dan kasar dan tidak mendurhakai Allah terhadap yang diperintahkan Nya kepada  mereka dan mereka selalu melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.’ (At Tahrim 6).’

‘Tapi…Tapi ada yang merasa….bahwa bunda Theresa deserves the right to be accommodated di surga Allah, bagaimana menurut kamu?’

‘Bukan saya yang memasukkan seseorang ke surga atau ke neraka Ustad. Kalau saya tidak setuju orang lain dimasukkan kedalam neraka, lalu saya provokasi agar orang itu (seolah-olah) dimasukkan kedalam surga, tidak ada sedikitpun hak saya tentang itu. Nasib saya sajapun belum tentu ustad. Tapi ada orang yang punya ciri-ciri, yang kita bisa menduga-duga kemana alamat akhirnya nanti, tapi tetap bukan kita yang memasukkan siapa-siapapun kemana-mana.’

‘Bagaimana pula menurut kamu orang yang merasa bahwa bunda Theresa berhak masuk surga, berhak berdampingan dengan nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam di surga Allah, apakah dia berhak pula masuk surga?’

‘Saya mohon ampun kepada Allah Ustad. Tidak berani saya mengulangi yang Ustad katakan. Saya doakan semoga orang yang menduga seperti itu ditunjuki Allah kejalan yang benar. Kelihatan betul bahwa orang seperti itu tidak faham sedikitpun tentang apa yang dia ucapkan. Lalu apakah dia akan masuk surga? Dimana pula saya akan tahu Ustad. Kalau saja dia belajar lebih banyak tentang agama Allah ini, lalu diamalkannya baik-baik, tidak direka-rekanya tanpa ilmu, dan yang lebih utama dia mencari ridha Allah sampai Allah nanti ridha kepadanya, tentu saja dia juga berhak masuk surga Allah menurut ketentuan yang dijelaskan Allah.’

‘Menurut kamu saya nanti bisa tidak masuk surga?’

‘Saya doakan ustad. Dan sesudah itu tetap Allah yang memberikan kata akhir.’

‘Baiklah kalau begitu. Jadi surga bukan punya kita. Yang kita bisa memasukkan siapa yang kita suka, benar demikian?’

‘Surga kepunyaan Allah. Dan kita ini hamba-hamba Allah. Allah menunjukkan ciri-ciri orang yang boleh masuk kedalam surga Allah. Allah menunjukkan ciri-ciri orang yang akan dimasukkan Allah kedalam neraka Allah.’

‘Baiklah kalau demikian, kamu sudah lulus dari padepokan ini. Pergilah amalkan ilmu engkau. Ajaklah manusia kepada kebaikan, menegakkan yang hak dan mencegah kemungkaran. Senantiasalah kamu berserah diri kepada Allah Subhanahu wata’ala!’

‘Terima kasih ustad.’

                                                                        *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar