Jumat, 16 Mei 2025

Nostalgia Awal Bekerja Di Total Indonesie (2)

Nostalgia Awal Bekerja Di Total Indonesie (2)

Tugas KGO geologist di rig yang paling berat adalah pada saat logging. Begitu run pertama log selesai kita segera minta dua rush copy. Satu untuk segera dikirim pada kesempatan pertama dengan chopper ke Balikpapan. Kalau log itu selesai siang menjelang sore  atau kalau pas hari Minggu kita bahkan minta special chopper untuk mengantar ke Balikpapan. Copy kedua adalah untuk geologist bekerja, harus cepat-cepat. Membuat korelasi untuk mengenali marker dan reservoir yang ditargetkan, menentukan batas reservoir-reservoir itu yang disebut dengan leveling, membaca dan menuliskan di form yang sudah disiapkan setiap kurva GR, Resistivity masing-masing reservoir. Semua dilakukan manual dan harus dengan sigap dan cepat. Sangat sering sedang mengerjakan leveling itu geologist dipanggil melalui radio untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Balikpapan. Begitu log kedua selesai (density neutron) langsung pula dibaca data-datanya melengkapi yang sebelumnya. 

Semua data itu diinput secara manual lagi ke computer untuk menghitung Vcl, porisity dan Sw nya. Hasil perhitungan itu disiapkan lagi untuk dilaporkan melalui telex ke Balikpapan. Pekerjaan yang terakhir ini diselang-selingi dengan menyaksikan pekerjaan RFT. Dan diselang-selingi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Balikpapan melalui radio. Demikianlah penggunaan waktu wellsite geologist selama logging di jaman itu yang bisa berlangsung sampai 36 jam bahkan lebih.

Selesai logging kita pulang ke Balikpapan membawa logs dan hasil perhitungan computer yang disimpan di cassette. Di Balikpapan working log kita yang dari rig diserahkan ke pak Syahril untuk didraft menjadi completion log oleh staff beliau. Geologist menyempurnakan perhitungan dengan computer, menghitung semua reservoir termasuk yang mengandung air. Artinya membaca setiap kurva log seperti yang sudah dimulai di rig. Lalu menghitung hasilnya dengan komputer yang biasanya tidak sekali jadi, karena melalui beberapa koreksi. Hasil perhitungan VCl, Porosity dan Sw final ditulis draftmen di completion log. Setelah itu disiapkan final well report yang akan diketik Normah dan Irma.

Belum selesai dengan sumur pertama dengan rangkaian pekerjaan yang panjang itu, sumur berikutnya telah menyusul untuk diurus dengan cara yang sama. Akibatnya laporan sumur-sumur itu bisa bertumpuk.

Saya pernah untuk beberapa waktu bekerja di kantor Balikpapan setiap hari Minggu untuk mengejar penyelesaian pekerjaan yang bertumpuk itu. Sampai suatu saat saya bisa lebih cepat dan efisien dalam menyelesaikan laporan sumur-sumur saya.

Sebagai tambahan, komputer waktu itu masih di jaman pertengahan. Hasil perhitungan disimpan di cassette (orang Perancis menulis di K7). Printer untuk ngeprint hasil perhitungan berisiknya luar biasa. Penggunaan cassette perlahan-lahan berubah dengan floppy disk. Ada kendala-kendala penyesuaian saat pergantian ini. Kita dibantu teknisi Geoprolog untuk mengatasinya, Jean Louis Charamnac namanya.

Meskipun tingkat kesibukan sangat tinggi, tapi ada juga saatnya kita agak santai dengan kegiatan di luar pekerjaan. Misalnya ketika ada undangan makan-makan. Undangan karena ada tamu dari Paris, atau ada acara perpisahan. Setiap Senin sore kita ikut On-on....


(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar