Minggu, 18 Maret 2018

Sadar Bahwa Sudah Berdosa

Sadar Bahwa Sudah Berdosa 

Setiap kita pasti pernah berbuat salah. Pernah keliru. Pernah berdosa. Karena sebagai manusia memang kita lemah dan mudah tergelincir. Tidak ada manusia yang terbebas dari salah dan keliru. Hanya bedanya, ada di antara kita yang segera sadar ketika terlanjur berbuat salah dan sebaliknya ada yang tidak sadar atau lama sekali baru menyadari kesalahannya.

Suatu hari, ada seorang teman berjumpa di tempat melayat dan dengan lirih mengaku, 'Aku ini orang yang penuh berlumuran dosa. Banyak sekali dosaku. Hadir di tempat kematian seperti ini, kali ini benar-benar menyentak kesadaranku. Aku ini manusia bejat,' ucapnya. 

'Baik sekali kalau kau menyadari bahwa kau berdosa. Yang perlu kau lakukan sekarang adalah bertaubat kepada Allah,' aku mencoba mengingatkannya.

'Ya..... Aku ingin bertaubat. Tapi apakah dosa-dosaku akan diampuni Allah?' tanyanya ragu-ragu.

'Ada hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerangkan, sebesar apapun dosa seorang hamba, bahkan jika kumpulan dosa itu sebanyak buih di lautan, lalu dia memohon ampun kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuninya.'     

Dia memandangku setengah melongo.

'Jadi begitukah? Dosaku akan diampuni Allah?' tanyanya lagi.

'Allah akan mengampuni dosa-dosamu. Tentu saja jika engkau bersungguh-sungguh taubat. Engkau tidak akan melanjutkan lagi berbuat dosa seperti masa lalu,' aku menambahkan.

'Tapi..... Aku terlalu sering menyakiti orang, merampas harta orang bahkan...... aduh..... Dan aku dengar keterangan seorang ustadz yang mengatakan Allah tidak akan mengampuni dosaku sebelum orang-orang yang pernah aku zhalimi memaafkanku....' katanya lirih.

'Begini....' kataku menghiburnya..... 'Pertama kau niatkan untuk mendatangi setiap orang yang pernah kau zhalimi itu untuk minta maaf. Datangi mereka dan minta maaf kepada mereka. Jangan pikirkan apakah dia akan memaafkanmu atau tidak. Mulai melakukannya dengan yang paling mudah. Jika seandainya nanti tidak semua berhasil kau datangi, tapi kau sudah berusaha, mudah-mudahan Allah telah mencatat niatmu untuk minta maaf.'

'Kalau orangnya sudah tidak ada?'

'Minta maaf melalui ahli warisnya.'

Matanya berbinar. Aku berharap dia akan melakukan yang aku nasihatkan kepadanya.

****                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar