Selasa, 16 Agustus 2016

Pro Dan Kontra

Pro Dan Kontra   

Setuju dan tidak setuju dengan suatu hal. Entah itu sebuah pilihan, pernyataan, pendapat atau apa saja. Akan selalu ada orang yang setuju dan sebaliknya yang tidak setuju. Yang pro dan yang kontra. Pro dan kontra adalah suatu ketetapan Allah. Suatu sunatullah. Ketika Allah menyatakan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi, malaikat menyatakan tidak setuju. Meski ketidak setujuan itu disampaikan dengan santun dan dengan alasan. Akankah Engkau ciptakan makhluk yang nantinya akan membuat kebinasaan di bumi dan saling menumpahkan darah, padahal kami senantiasa mensucikan dan memuji-Mu. (Al Baqarah ayat 30). Ketika Allah menyatakan bahwa Dia Maha Tahu dengan apa yang dibuat-Nya, malaikat lantas diam. Malaikat tidak setuju dan mengemukakan ketidak-setujuannya, tapi setelah sadar bahwa Allah Maha Tahu, mereka tidak memprotes. Ketika kemudian, setelah Allah buktikan bahwa makhluk manusia yang baru diciptakan-Nya itu mempunyai kemampuan, para malaikat diperintah memberi hormat, bersujud kepada Adam, mereka patuh. Kecuali iblis.

Iblis tidak setuju dan menunjukkan ketidak-sukaannya dengan manusia pertama itu. Dia menolak memberi penghormatan kepada Adam, dengan alasan bahwa dia merasa lebih baik darinya karena dia diciptakan dari api, sementara Adam 'hanya' dari tanah. Iblis membangkang terhadap perintah Allah, maka jadilah dia dimurkai. Dikutuk.

Pro dan kontra berlangsung di sepanjang sejarah hidup manusia. Kabil, putera nabi Adam tidak setuju dengan ketetapan penentuan jodoh. Ketidak setujuannya berakhir dengan peristiwa pembunuhan pertama di muka bumi. Kabil membunuh adiknya Habil.

Ketika ada ketetapan, keputusan, pendapat, hasil pilihan yang melibatkan orang banyak, akan selalu muncul yang setuju dan yang tidak setuju. Selama yang tidak setuju itu tidak mengancam dan merusak kepada mereka yang setuju tentu tidak akan jadi masalah. Kita masih tetap bisa hidup berdampingan dengan damai meski pendapat kita berbeda. Tapi ketika salah satu dari kedua kelompok yang berbeda pendapat memaksakan apa yang diyakini supaya diterima oleh kelompok lain, maka akan terjadi gesekan. Pada gilirannya bukan tidak mungkin timbul penzaliman seperti yang dilakukan Kabil terhadap Habil. 

Menjadi lebih repot ketika ketetapan, pendapat dan sebangsanya itu dihasilkan melalui sebuah manipulasi atau penipuan. Yang hitam dikaburkan lalu dikatakan putih, yang banyak diselewengkan lalu dikatakan sedikit, yang panjang dipreteli lalu dikatakan pendek. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan pro dan kontra yang sama-sama bringas. Yang menipu berusaha keras menutupi kepalsuannya. Yang tertipu terpancing untuk mendesak agar kecurangan itu dibongkar. Akhirnya timbul silang sengketa, bahkan tidak jarang disertai dengan perkelahian fisik. 

Pro dan kontra adalah sebuah keniscayaan. Setiap kita mungkin saja akan terlibat dan berada pada salah satu di antara keduanya. Yang lebih penting adalah mengendalikan diri ketika kita berhadapan dengan orang yang tidak sepaham dengan kita, menghormati pendapatnya bagaimana tidak setujunyapun kita. 

****                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar