Jumat, 01 Mei 2015

Sevilla

Sevilla
 
Hari Kamis, hari ketiga perjalanan kami. Hari ini kami menuju ke Sevilla sejauh 150 km ke arah barat dari kota Ecija tempat kami menginap. Tadinya kami ingin ke Alhambra hari ini, tapi ada sedikit kesulitan bahwa pemesanan karcis secara on line untuk memasukinya ternyata gagal. Karcis masuk ke Alhambra itu 2/3 bahagian dijual secara on line, dan hanya 1/3 yang dijual di tempat. Karcis on line itu bahkan sudah habis sampai akhir bulan Mai. Begitu berita yang didapat. Rencananya lagi, besok hari Jumat kami akan go show saja ke sana. 

 
Objek yang akan dikunjungi di Sevilla adalah sebuah benteng peninggalan Islam. Perjalanan ke Sevilla sangat lancar di pagi yang cerah. Kami sampai di kota itu jam 11 siang. Memarkir mobil di sebuah tempat parkir umum bawah tanah, lalu kami berjalan-jalan menyusuri jalan sambil mendorong kereta dorong Fathimah. Suhu udara sekitar 20 derajat. Mirip-mirip suhu di Bukit Tinggi di waktu pagi. Si Upiak Kecil ini sangat tenang dalam pengembaraan ini. Dia hanya rewel kalau lapar. Di luar itu lebih banyak tidur di tempat duduknya atau bermain-main dengan siapa saja yang menggodanya. 

Rupanya ada objek wisata lain yang sudah dikenal B dari informasi Google, yaitu sebuah bangunan besar yang tidak terlalu jelas wujudnya (abstrak) dari potongan-potongan kayu yang terletak di sebuah persimpangan jalan. Nama objek itu Metropol Parasol yang baru dibuka pada bulan Maret 2011. Potongan-potongan kayu itu diikatkan dengan baut-baut besar. Konon bangunan abstrak seperti ini satu-satunya pula di dunia. Bangunan tersebut terdiri dari dua tingkat. Kita naik ke tingkat pertama yang cukup luas melalui jalan yang dibuat miring. Hamizan cukup senang bermain-main di sini. 

Setelah makan siang di dalam mobil di tempat parkir kami menuju ke benteng Alcazar yang telah direncanakan. Melalui jalan-jalan kecil dalam kota. B sangat percaya dengan bantuan GPS yang membimbing mencari tujuan. Letak benteng tersebut memang agak tersembunyi dari jalan besar. 

Benteng Alcazar dibangun pada tahun 913, jadi tempat bertahtanya penguasa Islam di kota Sevilla. Bangunan itu diperbesar dan diperkuat sampai abad ke sebelas. Menurut catatan sejarah yang aku baca, kota Sevilla ini direbut orang Kristen dari pemerintahan Islam di tahun 1248. Sejak itu, mesjid utama di kota ini dirobah menjadi gereja. Menara mesjid dijadikan menara lonceng gereja. Di tahun 1480 Ratu Isabella dan Pangeran Fernando mempersiapkan penyerangan ke Granada di kota ini. Masih terlihat bentuk lengkungan-lengkungan khas bangunan mesjid di dinding benteng. Yang lebih dominan sekarang adalah ornamen gereja.

Di jalan di sekitar benteng ini banyak kereta kuda yang melayani para pelancong. Kami ikut menyewa sebuah kereta kuda. Tadinya sekedar untuk menyenangkan hati Hamizan. Ternyata sais kereta kuda itu adalah seorang pemandu wisata yang terlatih, meski dengan bahasa Inggeris yang tidak terlalu lancar. Kami dibawa mengelilingi area benteng yang memakan waktu sekitar 40 menit. Dia menjelaskan bangunan dan taman apa saja yang kami lalui. Rupanya komplek benteng Alcazar itu sering dipakai untuk pameran-pameran oleh negara-negara Amerika Latin yang memang punya hubungan khusus dengan Spanyol. Tentu saja yang diceritakan sais kereta yang pemandu wisata itu adalah bagian-bagian yang heroik dari sisi Spanyol dalam mengalahkan orang Islam.

Demikianlah kunjungan kami sore itu.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar