Senin, 10 April 2017

Berkunjung Ke Pau Lagi

Berkunjung Ke Pau Lagi

Sudah sejak pertangahan tahun yang lalu ada pertanyaan dari si Tengah, apakah kami berminat untuk datang lagi ke Pau. Waktu itu kami tidak terlalu yakin, karena setahun sebelumnya kami sudah berkunjung ke sana. Tapi dalam perkembangan waktu, ditambah dengan berbagai pertimbangan (yang mungkin dicocok-cocokkan), perlahan-lahan pikiran kami berubah. Ya, ini adalah kesempatan terakhir sepertinya untuk mengunjungi negeri Perancis tersebut, karena di tahun 2017 keluarga si Tengah akan kembali pulang ke tanah air. 

Baru di bulan Januari yang lalu kami merasa mantap untuk mengunjungi cucu-cucu di Pau itu, dan perjalanan direncanakan sebelum bulan puasa Ramadhan. Mula-mula ada usulan dari menantu agar kami datang di minggu ketiga bulan April. Tentu saja disertai rencana untuk berkunjung ke tempat-tempat khusus selama kunjungan kami. Akupun membeli tiket pesawat secara online untuk keberangkatan tanggal 18 April. Harga tiket yang lumayan murah, sekitar 15 juta untuk penerbangan Jakarta - Paris pp untuk dua orang. 

Tapi, tiba-tiba sang menantu memberitahu bahwa dia akan ditugaskan ke sebuah negara di Amerika Selatan pada pertengahan bulan April, sehingga rencana kunjungan-kunjungan khusus terpaksa ditata ulang. Dia menganjurkan agar kedatangan kami dipercepat dari rencana semula. Aku menghubungi biro perjalanan tempat aku membeli tiket. Ternyata  tidak  mudah untuk merobah jadwal. Mula-mula dikatakan bahwa untuk mengganti tiket keberangkatan dari tanggal 18 April ke 5 April aku harus membayar tambahan biaya 14 juta. Hampir seharga tiket awal. Itulah resiko membeli tiket murah. Akhirnya dengan berbagai perhitungan dan pertimbangan, tiket pertama itu dibatalkan (dengan potongan 30%) dan kami membeli tiket baru.  Kali ini kami beli tiket untuk Jakarta - Toulouse (via Kuala Lumpur dan Amsterdam) pp. Harganya  sedikit lebih murah dari harga tiket sebelumnya plus biaya pergantian jadwal.  

Demikianlah, tanggal 5 April kemarin kami lakukan perjalanan tersebut. Dengan  penerbangan KLM. Berangkat dari Jakarta jam 19.00 malam. Singgah di Kuala Lumpur untuk berangkat lagi dari sana jam 22.00 malam. Dan seterusnya sampai di Schiphol Amsterdam jam 6.00 pagi hari Kamis. Di Schiphol kami harus menunggu 5 jam sebelum melanjutkan penerbangan ke Toulouse. Kenapa Toulouse? Karena Toulouse lebih dekat ke Pau dibandingkan Paris dan kami akan dijemput keluarga menantu di sana.

Waktu kami keluar dari gerbang bandara, si Tengah sudah menunggu di sana. Suaminya serta si Fathimah kecil sedang ke toilet. Hamizan tidak ikut menjemput karena dia sekolah.  Kami langsung menuju Pau sejauh 190 km dari Toulouse. Akhirnya jam setengah lima sore waktu setempat, kami sampai di tempat kediaman mereka di Pau. Aku sedang terserang flu berat sejak sebelum berangkat. Begitu sampai di rumah langsung minta izin untuk beristirahat dulu. Aku terbangun waktu dibangunkan Hamizan. Sungguh sangat membahagiakan pertemuan dengan anak, menantu dan cucu-cucu ini.  

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar