Jumat, 24 Februari 2017

Keramahan Dalam Ucapan Selamat

Keramahan  Dalam Ucapan Selamat    

Salah satu penunjuk keramah-tamahan adalah bertegur sapa dan saling mengucap salam. Ucapan salam secara umum dalam bahasa Indonesia terdiri dari; selamat pagi, selamat siang, selamat sore atau selamat malam. Lalu ada selamat jalan, selamat datang. Selamat makan, selamat menikmati hidangan. Selamat menempuh hidup baru, selama ulang tahun dan sebagainya. Semua ungkapan itu kita ucapkan pada tempatnya masing-masing sebagai rasa simpati yang merupakan bagian dari adab bersopan santun. 

Meski sebenarnya sulit juga mengartikan masing-masing ucapan tersebut secara tepat. Waktu kita mengucapkan selamat pagi, entah yang dimaksud paginya dalam keadaan selamat atau orang yang kita sapa yang kita harapkan dalam keadaan selamat, tidaklah jelas. Lho, memang apa bedanya? Cobalah perhatikan ketika seorang dokter datang mengunjungi seorang pesakit yang sedang merintih kesakitan lalu dia mengucapkan selamat pagi. Apa sebenarnya maksudnya? Jelas itu hanya merupakan ucapan basa basi.

Setiap bahasa pastilah mempunyai ungkapannya masing-masing, seumpama good morning, good afternoon dalam bahasa Inggeris. Tetap saja kata-kata itu tidak punya makna yang jelas selain dari untaian kata-kata bersopan santun. Berbeda dengan ucapan selamat dalam Islam yang adalah merupakan doa. Ketika kita mengucapkan assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, yang artinya keselamatan atas anda (kepada orang yang kita ucapkan salam) disertai rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Sangat jelas alamat yang dituju dan ucapan itu disertai harapan yang disandarkan kepada Allah Ta'ala. Salam dalam Islam tidak membedakan waktu untuk mengucapkannya.

Yang ingin kita bahas  adalah munculnya ungkapan-ungkapan selamat yang baru saja populer dengan keberadaan alat komunikasi dengan fasilitas WA. Di samping membanjirnya ucapan selamat pagi, selamat ulang tahun, selamat-selamat lainnya yang dikirim melalui pesan di grup-grup WA, telah muncul pula ucapan selamat shalat tahajud, selamat shalat subuh, selamat sahur untuk puasa sunah hari Senin atau hari Kamis.

Aku agak geli membaca pesan-pesan seperti ini. Banyak orang menjadi bertambah ramah.  Tapi benarkah seseorang yang akan mengerjakan shalat subuh perlu pula diberi ucapan selamat shalat? Atau jangan-jangan ucapan (tulisan) selamat tersebut itu sekedar untuk mengabarkan bahwa si pengirim adalah seorang yang mengerjakan amalan yang sama. Agak sedikit pamer, bahwa dia akan shalat tahajud, atau akan makan sahur untuk puasa sunah. Wallahu a'lam.   

****            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar