Kamis, 11 Januari 2018

Unta

Unta     

Allah berfirman dalam surat Al Ghaasyiyah ayat 17 ; 'Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?' Unta bukan satu-satunya jenis binatang yang disebut / terdapat dalam Al Quran. Ada sapi betina (Al Baqarah). Ada laba-laba (Al 'Ankabuut).  Tapi di ayat di atas Allah mengingatkan khusus tentang unta. Karena unta memang istimewa. Jadi kendaraan tunggangan untuk perjalanan jarak sangat jauh di padang pasir. Dan telah dimanfaatkan manusia selama ribuan tahun. 

Unta memang istimewa. Dia bisa minum sekaligus sebanyak 200 liter satu kali minum. Air itu disimpan di tempat khusus dalam tubuhnya. Setelah itu, dia sanggup mengharungi panas terik padang pasir selama berhari-hari tanpa minum lagi, cukup memanfaatkan cadangan air yang tersimpan tadi itu saja. 

Dan unta termasuk hewan yang boleh dikonsumsi. Boleh dimakan dagingnya, diminum susunya. Menurut cerita yang cukup dapat dipercaya, dalam ekspedisi yang melibatkan jumlah yang sangat banyak dalam rombongan tentara, unta dibawa untuk beberapa keperluan. Untuk angkutan personel, angkutan logistik dan untuk cadangan makanan.

Dan ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa kencing unta juga dapat dimanfaatkan manusia. Ada keterangan yang mengatakan bahwa kencing unta boleh dipakai untuk bahan pencuci rambut. Seperti shampoo sekarang. Dan diminum sebagai obat (dengan mencampurnya dengan susu unta). Rasulullah yang mengatakan demikian dalam hadits beliau. Sebagai orang beriman kita tentu harus percaya.  

Seorang ustadz menyampaikan hadits tentang kencing unta sebagai obat. Maka ada orang yang tidak faham, bereaksi cukup keras, mengatakan bahwa hal itu (meminum kencing unta) adalah sesuatu yang menjijikkan. Kalau memahaminya dengan logika mungkin demikian adanya, air kencing unta itu menjijikkan. Tapi kalau Nabi Allah yang memberitahu manfaat dari kencing unta itu, meski barangkali kita tidak sanggup meminumnya, sebagai orang beriman rasanya memang kurang pantas pula untuk melabelinya dengan menjijikkan. Wallahu a'lam.

****        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar