Selasa, 22 Agustus 2017

Ketika Keenam Cucu Berkumpul

Ketika Keenam Cucu Berkumpul    

Sudah lebih dari sebulan cucu-cucu yang di Pau dibawa pulang kembali ke Indonesia oleh orang tua mereka. Sang menantu, ayah dari cucu-cucu itu telah menyelesaikan penugasannya selama tiga tahun di sana. Sejak pertengahan Juli yang lalu mereka pulang ke Indonesia. Mampir sebentar di Jabodetabek (hanya sekitar seminggu) lalu meneruskan perjalanan mereka ke Balikpapan, tempat sang menantu akan kembali bertugas. Setelah sepuluh hari di Balikpapan, si Tengah bersama Hamizan dan Fathimah (menantu tidak ikut karena sudah mulai bekerja) dibawa kembali ke Jatibening untuk melanjutkan kangen-kangenan dengan abang-abang, di samping umi harus berbelanja untuk keperluan rumah di Balikpapan. 

Mereka di Jatibening selama sebelas hari sejak tanggal sebelas yang lalu. Hamizan tidak ikut sekolah regular tapi oleh orang tuanya dimasukkan ke program home schooling. Mereka bisa berkumpul penuh di akhir pekan. Semua nginap di rumah belakang. Keempat bersaudara tidur di kamar onti

Bagi Hamizan ini adalah momen yang paling disenanginya. Bermain bersama abang Afi, abang Asyid, dan Rayyan. Mereka berempat ini seperti dua pasang saudara kembar (Rafi dan Rasyid yang memang kembar, Izan dan Rayyan juga seperti saudara kembar). Sibuk dan heboh.


Fathimah, satu-satunya perempuan juga bisa menyesuaikan diri dan ikut gembira bermain dengan abang-abang itu. Bahkan si kecil Razzan, dengan bahasanya yang masih belum jelas, kalau sudah berkumpul, tidak mau kalah. Ikut-ikutan heboh.

Tempat bermain bisa di mana saja. Yang paling favorit adalah di kabar inyiak/nenek, sambil memelototi Ipad. Atau di ruang tengah sambil bermain petak umpet. Atau memancing di dua kolam kecil di belakang rumah.

Di hari-hari sekolah, ketika abang-abang sekolah, Izan dan Fathimah bermain di rumah dengan inyiak, nenek, umi dan kadang-kadang dengan onti.  

Yang juga sangat disenangi kalau pas pergi bersama onti Nadya. Ke Gramedia, nonton bioskop. Bahkan terakhir Izan dan Fathimah sekedar berkunjung ke tempat onti bekerja, untuk main dengan kucing yang memang banyak di sana.
 
Pernah pula mereka bersama-sama pergi mengunjungi pameran Habibie di Kemayoran. Semua ikut ke sana, kecuali inyiak. 

Sebelas hari ternyata sangat cepat berakhir. Datanglah saat yang paling tidak disukai Izan, harus berpisah. Izan ini memang sangat peka untuk urusan perpisahan ini. Tidak bisa menahan haru, dan air matanya bercucuran. Inyiak selalu menyemangati, bahwa bertemu dan berpisah akan selalau saja terjadi dalam hidup. Tidak boleh disikapi dengan kesedihan berlebihan.  

Demikianlah, tadi malam umi, Izan dan Fathimah diantar ke bandara Halim. Mereka berangkat kembali ke Balikpapan. Kebersamaan sementara itupun berakhir.

****




                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar