Jumat, 12 Juli 2013

SMP Berbasis Menghafal Al Quran Syekh Ahmad Khatib

SMP Berbasis Menghafal Al Quran Syekh Ahmad Khatib         
                                      
Ini adalah sebuah pekerjaan yang sudah berumur delapan tahun atau bahkan sedikit lebih lama dari itu. Ketika beberapa orang berkeinginan mendirikan sebuah sekolah berbasis kemampuan berdakwah, di kampung Koto Tuo Balai Gurah, kampung kelahiran Syekh Ahmad Khatib. Pekerjaan berat pertama adalah membuat bangunan sekolah, karena untuk mencari tenaga pengajarnya, ketika itu kami cukup optimis. Dikumpulkanlah uang sedikit demi sedikit, uang infaq ataupun waqaf dari beberapa penggagas. Direncanakan akan membeli tanah (sawah) tempat menegakkan sekolah dimaksud. Pembelian yang sudah direncanakan sejak beberapa tahun, sementara uang dikumpulkan, berakhir gagal karena satu dan lain hal.    
Lalu timbul keinginan untuk mewaqafkan beberapa bidang sawah  persukuan kami yang masih dimiliki bersama secara adat. Alhamdulillah, para bundo kanduang yang mewarisi tanah sawah sepakat dengan rencana tersebut. Dan uang yang tadinya diniatkan untuk membeli tanah bisa digunakan langsung memulai membangun. Pembangunannya  segera pula dimulai. Dengan izin Allah, selesailah ditegakkan empat lokal, tiga berjejer dan satu lagi ditingkat atas, yang insya Allah akan dikembangkan lagi kalau sudah diperlukan nantinya.

Tahun 2008 kami mulai mengumpulkan calon guru, sarjana (S-1) untuk disiapkan dengan kemampuan menghafal Al Quran. Ada lima orang calon guru yang bersedia. Program pelatihan mereka dijalankan sambil mondok di bangunan yang baru jadi itu. Mereka sudah punya modal hafalan beberapa juz al Quran. Mereka dilatih oleh seorang penghafal al Quran 30 juz, yang rencananya akan memimpin sekolah yang masih dalam khayalan itu. 


Menjelang tahun ajaran 2009 - 2010 kami mulai membuat publikasi di beberapa kabupaten di Sumatera Barat untuk penerimaan murid baru SMP dengan pelajaran khusus menghafal al Quran, 10 juz selama tiga tahun sekolah, dengan sistim sekolah mondok.
Meski dicoba dengan publikasi yang cukup gencar, kami hanya berhasil mendapatkan 4 (empat) orang calon santri. Ternyata usaha mula-mula ini tidak semudah yang dibayangkan. Syukurlah, semangat para guru pemula itu tidak patah. Meski hanya dengan empat orang murid, dengan bismillah kami mulai. Mereka yang empat orang itu bertahan sampai akhir tahun ajaran pertama. Tahun ajaran kedua, kami mendapat 8 orang santri baru untuk kelas satu dan empat orang pindahan untuk kelas dua.

Add caption
Murid pindahan ini tentu saja harus mengawali hafalan al Qurannya seperti yang kelas satu baru. Dengan izin Allah pekerjaan itu berlanjut pelan-pelan. Tahun ajaran ketiga kami mendapat 17 orang murid, meski tujuh di antaranya adalah murid pindahan dari sebuah madrasah yang gagal dimulai di Kamang. Pondok itu berangsur-angsur ramai juga. Kami sudah merasa yakin untuk melanjutkan bangunan lokal menjadi tiga pasang bertingkat, artinya menambah dua lokal lagi di tingkat
atas.

Sampai saat ini, alhamdulillah rezeki pondok ini benar-benar dimudahkan Allah. Berturut-turut dapat saja bantuan dana untuk membangun rumah kepala sekolah, mushala berukuran 12 x 12 meter persegi dan terakhir dua buah rumah untuk guru. Ada saja dermawan yang mengulurkan tangan membantu. Insya Allah, berikutnya akan kami lanjutkan dengan membangun asrama santri, karena sampai saat ini    mereka masih menggunakan dua lokal di tingkat atas sebagai asrama. 

Prestasi anak-anak didik itu pantas pula disyukuri. Angkatan pertama yang empat orang ditambah murid-murid pindahan lulus seratus persen Ujian Nasional tahun 2012 yang lalu. Empat murid pertama hafal 10 juz seperti yang direncanakan. 

Tahun 2013 ini juga lulus seratus persen meskipun mereka tinggal lima orang saja. Tiga orang lain tidak melanjutkan sampai kelas tiga karena berbagai alasan pribadi mereka.

Prestasi belajar baik untuk pengetahuan umum maupun untuk kemapuan hafalan sangat menggembirakan. Untuk hafalan al Quran yang paling lemah mampu menghafalkan delapan juz ketika mereka tamat kelas 3 SMP. 
Untuk pengetahuan umum, ada murid-murid yang mampu menjadi juara di perlombaan tingkat kabupaten Agam. 

Kembali mengenai jumlah santri, pelan-pelan juga terjadi peningkatan. Angkatan keempat yang diterima tahun lalu berjumlah empat belas orang. Masih bertahan sebanyak itu sampai sekarang. Tahun ini kami menerima 21 orang santri baru.

Hari Jumat tanggal 5 Juli yang lalu aku bersama kakak sepupu yang adalah pendiri sekolah ini, pulang kampung untuk evaluasi berkala ke sekolah tersebut. Kami hadir pada acara loka karya guru-guru yang terlibat langsung dalam kegiatan mengajar di sini. Ada sembilan guru tetap dan tiga belas orang guru tidak tetap dari sekolah-sekolah pemerintah serta madrasah lain.
     
Dalam rapat bersama pengurus lokal dan para guru, kami berniat untuk melanjutkan tingkat pendidikan di sekolah ini sampai ke tingkat SMA mulai tahun depan dengan target hafalan 16 sampai 18 juz. Rencana ini akan dipelajari sebaik-baiknya sebelum direalisasikan (kalau jadi) tahun ajaran 2014 - 2015 nanti.

Mudah-mudahan Allah senantiasa membimbing kami untuk tetap istiqamah melanjutkan pekerjaan berat ini. Aaamiiiin.....

****  

2 komentar:

  1. Semoga Allah SWT berikan berkah dalam setiap urusan di dalamnya, kemudahan dalam pengembangannya, kecukupan untuk kebutuhan-kebutuhannya. Semoga lahir generasi yang membanggakan Islam darinya. Dan semoga Allah SWT mencintai orang-orang yang berbuat baik untuk membangunnya. Amin.

    BalasHapus