Jumat, 01 April 2011

Memburuh Lagi??

Memburuh Lagi???

Aku bertemu seorang kawan lama, di acara kumpul-kumpul mantan karyawan Total, di bulan November yang lalu. Dia lebih muda dariku. Setahuku dia dulu bekerja di Singapura dan sebelumnya lagi di Madrid, setelah dia meninggalkan Total entah berapa tahun yang lalu. Seperti biasa, di acara kumpul-kumpul para mantan karyawan itu, kami ngobrol ke kiri dan ke kanan dengan santai. Sebelum berpisah dia menanyakan nomor hapeku. Sesuatu yang tentu biasa-biasa saja.

Beberapa minggu berlalu, dia menghubungiku, menanyakan kegiatanku. Aku yang sejak pensiun di bulan September 2007 tidak punya kegiatan khusus lagi memberitahunya apa adanya. Dia mengundangku untuk datang berbincang-bincang ke kantornya. Dan aku datang, dengan niat sekedar ngobrol-ngobrol santai. Dia bercerita tentang pekerjaannya di kantor itu yang baru dilakoninya sejak bulan Juni tahun lalu. Posisinya di kantor itu cukup tinggi. Aku kagum juga mendengar ceritanya. Sebelum pulang, dia menanyakan apakah aku berminat untuk bekerja kembali. Untuk membantu di bagian geologi. Untuk menjadi konsultanlah, begitu tawarannya.

Aku tidak segera menjawab. Aku tidak yakin apakah aku akan masih bersemangat bekerja kembali sesudah tiga setengah tahun menganggur. Sebenarnya tawaran bekerja kembali ini pernah pula aku dapatkan sekitar setahun yang lalu. Sudah hampir jadi, artinya aku sudah menyatakan kesediaanku. Tapi sayang, waktu itu ada masalah teknis yang tiba-tiba berobah dari yang sebelumnya ditawarkan. Akhirnya, ya tidak jadi.

Tapi kali ini, teman yang satu ini lebih jelas dan tegas. Dia menjelaskan apa yang diharapkannya dariku dan menjelaskan pula imbalan yang akan aku peroleh. Angka-angka yang dia tawarkan sangat baik. Aku minta waktu untuk berpikir-pikir. 

Tidak bekerja selama tiga setengah tahun telah berlalu begitu saja. Aku ternyata tidak berbakat apa-apa selain dari bekerja di kantor. Aku tidak berbakat untuk berdagang. Ada satu hal positif lagi yang bisa didapatkan seandainya aku bekerja. Aku ikut mengurus sebuah sekolah berbasis agama di kampung. Sekolah itu memerlukan banyak biaya. Biaya itu kami kumpulkan dari donasi beberapa orang. Jumlahnya seringkali tidak memadai. Kalau aku bekerja, dapat penghasilan lebih, mudah-mudahan aku bisa membantu dana sekolah itu lebih leluasa. Sehingga akhirnya tawaran itu kuterima.

Kawan itu bekerja ekstra keras untuk meyakinkan beberapa pihak sebelum aku bisa mulai bekerja. Dan itu memakan waktu. Aku santai-santai saja. Awal Maret yang lalu segala sesuatu yang diperlukan itu selesai. Aku bisa mulai bekerja. Tapi pertengahan Maret yang lalu aku ada keperluan ke Pakan Baru. Dan aku menjanjikan akan mulai bekerja sekembali dari sana.

Itulah yang terjadi. Sejak hari Senin 28 Maret yang lalu aku resmi jadi pegawai lagi. Pergi ke kantor lagi. Berangkat jam enam dan kembali ke rumah hampir jam enam pula. Melalui hiruk-pikuknya lalu lintas macet sejak dari beberapa kilometer dari rumah. Perlu waktu antara satu setengah sampai dua jam untuk sampai di tempat kerja. Subhanallah..... ini semakin parah dibandingkan dengan empat tahun yang lalu. Aku tidak menyetir. Jalan pintas saja dengan menggunakan taksi.

Ternyata masih cukup menarik. Berinteraksi kembali dengan orang kantoran. Menghadapi tumpukan kertas dan menatap monitor. Di rumah kan aku banyak menghabiskan waktu di depan monitor komputer juga. Begitulah..... Sementara ini dijalani saja. sampai sebetahnya, insya Allah......


*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar