Dua Tobat Yang Terlambat (Dari Islampos)
Oleh: NS Risno
ensrisno@gmail.com
ALLAH SWT Maha Pengampun. Allah Maha Penerima taubat. Sebesar apapun
dosa dan kesalahan yang dilakukan seorang hamba, selagi ia mau bertaubat
dengan sungguh-sungguh, menyesali dosa dan kesalahanya, berjanji untuk
tidak mengulangi lagi perbuatannya, niscaya Allah akan mengampuni semua
dosa yang pernah dilakukan.
Dari Anas ra.ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
‘Wahai anak Adam (manusia), selama engkau masih mau berdo’a dan
mengharapkan ampunan-Ku, pasti Aku akan mengampuni dosa yang telah
engkau perbuat dan Aku tidak menghiraukan sedikit banyaknya dosamu.
Wahai anak Adam, sekiranya dosa kau setinggi langit, kemudian engkau
memohon ampun kepada-Ku, tentu Aku akan mengampuni dosa-dosamu. Wahai
anak Adam, sekiranya engkau datang membawa dosa seisi bumi kepada-Ku,
kemudian engkau mohon ampun kepada-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan
apapun, pasti Aku memberi ampunan sebanyak itu pula’.” (HR.Tirmidzi ia
berkata Hadits hasan shahih).
Begitulah besarnya kasih sayang Allah terhadap hamba hamba-Nya. Pintu
taubat selalu dibuka bagi hamba-Nya yang ingin menyucikan diri dengan
mengharap ampunan-Nya.
Namun ada waktu dimana pintu taubat itu ditutup. Ada saat, dimana
ampunan sudah tidak diberikan. Iman dan amal seseorang tak lagi berguna.
Saat itu manusia benar benar dalam kerugian yang besar.
Kapankah waktu itu tiba?
Pertama; ketika matahari telah terbit dari
arah terbenamnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat
terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia
melihat hal itu maka semua akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada
gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya itu.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy’ari dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala senantiasa
membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat
kejahatan di siang hari bertaubat dan membentangkan tangan-Nya di siang
hari agar orang yang berbuat kejahatan di malam hari bertaubat; sampai
saat matahari terbit dari tempat tenggelamnya.” (HR. Muslim).
Ketika matahari telah terbit dari arah tenggelamnya (arah barat), ini
merupakan di antara tanda atau isyarat akan segera terjadinya kiamat.
Yakni hancurnya dunia serta berakhirnya seluruh kehidupan. Maka, mulai
pada saat itu pintu taubat ditutup, iman dan amal seseorang (yang belum
beriman dan beramal sebelumnya) tidak lagi berguna.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman, “… Pada hari datangnya sebagian
ayat Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya
sendiri yang belum beriman sebelum itu,atau dia ( belum ) mengusahakan
kebaikan dalam masa imannya…” ( Al-An’am (6) : 158 ).
Kedua; Ketika sakaratul maut. Allah
Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Dan tidaklah taubat itu
diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga
apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) ia
mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertaubat sekarang…’” ( An-Nisa’ (4) : 18
).
Dari Abu Abdurrahman Abdullah Ibn Umar Ibn Al-Khattab dari Nabi
Shalallahu alaihi Wa sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima
taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai pada kerongkongannya.”
(HR. At-Tirmidzi dan ia betkata: Hadits hasan).
Dalam Al-Qur’an juga diceritakan bagaimana Allah menolak taubatnya
Fir’aun saat sakaratul maut. “Dan kami memungkinkan Bani Israil
melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya,
karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu
telah hampir tenggelam berkatalah dia; ‘Saya percaya bahwa tidak ada ada
Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh bani Israil, dan saya
termasuk orang orang yang berserah diri (kepada Allah).’ Apakah sekarang
(baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak
dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS.
Yunus(10) : 90-91).
Nah, itulah waktu ketika taubat tidak lagi diterima, saat ampunan
sudah tidak diberikan, rintihan dan penyesalan tak ada lagi gunanya.
Sekarang, matahari belum pernah terbit dari arah barat dan itu artinya pintu taubat masih terbuka lebar. Namun, siapakah yang dapat menjamin kalau besok pagi kita masih dapat melihat matahari terbit dari timur? Tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi kapan kematian ini tiba. Tidak ada yang tahu kapan datangnya ajal. Kita tidak tahu kapan saat nyawa ini sampai di kerongkongan.
Karena itulah, selagi nyawa masih di kandung raga, sebelum nyawa sampai di kerongkongan, bersegeralah menuju ampunan Allah. Allah berfirman; “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang orang yang bertaqwa.” (Ali Imran : 133 ).
Tergesa-gesa adalah perbuatan setan, namun kata Nabi ada lima hal
yang justru kita diperintahkan untuk menyegerakannya. Lima hal itu
adalah; menjamu tamu, mengurus jenazah, menikahkan anak perempuan,
membayar utang, dan yang kelima bertaubat. Maka bersegeralah menuju
ampunan Allah. Bertaubat sebelum taubat itu terlambat.
Wallahu a’lam bish-shawab. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar