Banyak Yang Tidak Tahu Batasan Halal - Haram Makanan
Banyak orang bukan Muslim tahu bahwa orang Islam tidak makan babi. Babi itu haram hukumnya dimakan. Lalu mereka (golongan bukan Muslim) menyangka bahwa yang tidak boleh dimakan atau yang haram dimakan orang Islam itu hanya babi. Yang sangat disayangkan, banyak orang Islam sendiri yang tidak mengetahui bahwa yang diharamkan itu bukan hanya babi. Selama itu bukan babi seperti misalnya ayam atau kambing atau sapi 'pasti' halal. Padahal keterangan tentang haramnya daging babi itu ada dalam ayat yang juga menjelaskan tentang yang haram lainnya. Simaklah surah Al Baqarah ayat 173; 'Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi dan (binatang yang waktu menyembelihnya) disebut nama selain nama Allah.......' Dan lebih tegas lagi keterangan Allah dalam surah al Maidah ayat 3 yang berbunyi; 'Diharamkan atas kalian bangkai, darah, daging babi, daging binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, daging binatang yang mati karena tercekik, daging binatang yang mati jatuh, daging binatang yang mati karena ditanduk binatang lain, daging binatang yang mati karena diterkam binatang buas, daging binatang untuk persembahan kepada berhala........'
Jadi meski pun daging sapi, atau daging kambing, atau daging bebek, atau ayam yang tidak disembelih dengan benar, apakah dengan cara dipukul kepalanya, atau dipelintir lehernya, maka dagingnya tidak halal dimakan. Karena binatang yang dimatikan dengan cara demikian (dipukul, dicekik, dipelintir) adalah bangkai sehingga haram hukumnya untuk dimakan. Jadi jelas bukan hanya babi saja yang haram.
Aku baru saja kembali dari Bali untuk keperluan pekerjaan dengan rombongan kantor dan menginap selama dua malam. Miriplah dengan perjalanan ke Cina. Mirip karena aku dihadapkan kepada kesulitan memilih makanan (dalam rombongan). Kemarin siang kami makan di kedai nasi Ayam Betutu. Kedai ini milik orang Bali asli, yang di meja kasirnya ada sesajen khas bali dalam anyaman daun kelapa. Menu istimewanya adalah daging ayam dan kebo (kerbau). Ada ayam gulai, ada ayam goreng, ada gulai daging kerbau, ada lawar ayam dan lawar kebo, masakan khas Bali. Tidak ada ikan. Yang hebatnya di dinding ada sebuah maklumat yang bertuliskan 100% halal. Aku yakin yang mereka atau pemilik warung maksud adalah bahwa kedai itu tidak menyediakan daging babi.
Ketika ada yang ingin memesan lawar ayam, pelayannya masih cukup 'sopan' untuk memberitahu bahwa lawar itu dimasak dengan darah (ayam). Nah kan? Aku yang sejak mulai masuk kedai itu sudah merasa tidak terlalu 'sreg' akhirnya makan nasi dengan kerupuk dan sambel. Aku tidak mau menyantap ayam betutu atau gulai kebo karena sangat tidak yakin dengan kehalalannya. Sementara anggota rombongan lain cepak-cepong menyantapnya.
Aku tidak mencegah mereka dan berharap mereka akan bertanya kenapa. Dan ternyata tidak ada yang bertanya. Mungkin mereka menganggap aku aneh. Mungkin mereka merasa lebih aneh lagi ketika tadi malam kami makan ikan bakar di pinggir laut, dan aku tanpa ragu-ragu mau memakannya.
*****
Alhamdulillah,, trima kasih whai saudara muslim.. sudah mngingatkan suatu hal yg bnar2 brmanfaat bagi kami.. sgala puji hnya milik Allah Tuhan Semesta Alam.. smoga Allah yg Maha Pngasih lgi Maha Pnyayang mnyempurnakan Amal dan Ibadah kita.. Aamiin
BalasHapusSyukurlah kalau saudaraku memahaminya. Silahkan diingatkan pula saudara-saudara kita yang lain. Wassalam.
HapusAssalamualaikum, salam kenal Pak,
BalasHapusTerimakasih tulisannya bermanfaat.
Sayapun mengalami mendapat oleh2 makanan tanpa label halal, dari Luar Negeri, yg mayoritas penduduknya Non Muslim,